Workshop & Pendampingan Penyusunan Draft Paten Bidang Pendidikan, Sosial, dan Humaniora Berskala Nasional
Workshop & Pendampingan Penyusunan Draft Paten Bidang Pendidikan, Sosial, dan Humaniora dengan narasumber Dr. Budi Santosa telah terlaksana pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung secara nasional dan diikuti oleh dosen, peneliti, mahasiswa pascasarjana, serta praktisi pendidikan dan sosial dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas akademisi dan peneliti dalam menyusun draft paten, khususnya di bidang pendidikan, sosial, dan humaniora. Selama ini, paten lebih banyak dihasilkan dari bidang sains dan teknologi, sedangkan bidang pendidikan dan sosial masih relatif minim. Padahal, inovasi dalam bidang ini sangat potensial untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, workshop ini menjadi langkah penting untuk mendorong lahirnya karya-karya inovatif yang dapat didaftarkan secara resmi sebagai paten.
Dalam sesi utama, Dr. Budi Santosa memaparkan materi tentang urgensi perlindungan kekayaan intelektual di era persaingan global. Ia menekankan bahwa penyusunan draft paten tidak hanya sekadar memenuhi aspek administratif, tetapi juga membutuhkan pemahaman mendalam terkait orisinalitas, kebaruan, dan nilai kebermanfaatan dari suatu karya.
“Inovasi di bidang pendidikan, sosial, dan humaniora harus mendapat ruang yang sama dengan bidang lain. Paten adalah bentuk pengakuan resmi terhadap ide kreatif yang memberi dampak positif bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, akademisi perlu berani melangkah untuk mendokumentasikan inovasinya dalam bentuk paten,” jelas Dr. Budi Santosa.
Kegiatan berlangsung dalam dua sesi utama, yaitu workshop penyampaian materi dan sesi pendampingan teknis. Pada sesi workshop, peserta dibekali pengetahuan dasar mengenai prosedur, syarat, serta strategi penyusunan draft paten yang baik dan benar. Sementara itu, sesi pendampingan memberi kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung mengenai ide penelitian atau inovasi yang berpotensi dipatenkan.
Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya acara, terutama pada sesi tanya jawab dan klinik pendampingan. Banyak pertanyaan yang muncul terkait bagaimana menilai kebaruan sebuah karya, perbedaan paten dengan hak cipta, hingga strategi publikasi dan perlindungan karya agar tetap sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Perwakilan panitia menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi awal yang mendorong lahirnya lebih banyak draft paten dari bidang pendidikan, sosial, dan humaniora.
“Kami berharap workshop ini tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi benar-benar menghasilkan draft paten yang siap didaftarkan. Dengan begitu, kontribusi akademisi Indonesia dalam pengembangan ilmu dan inovasi akan semakin diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar panitia penyelenggara.
Acara ditutup dengan kesepakatan untuk melanjutkan pendampingan secara berkelanjutan melalui forum daring, sehingga peserta dapat terus mematangkan draft paten masing-masing hingga siap untuk pengajuan resmi.
Kegiatan Workshop & Pendampingan Penyusunan Draft Paten Bidang Pendidikan, Sosial, dan Humaniora ini menjadi bukti nyata komitmen akademisi Indonesia dalam memperkuat budaya inovasi, memperluas perlindungan karya intelektual, serta mendorong kemajuan pendidikan dan penelitian di tanah air.